Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), SMAN 2 Tegal mengadakan kegiatan sosialisasi bertema “7 Langkah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SMAN 2 Tegal”. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu, 15 Januari 2025 di aula sekolah, dengan menghadirkan pembicara utama, M. Lukito, seorang tenaga kesehatan masyarakat dari Puskesmas Tegal Barat yang sudah berpengalaman dalam memberikan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dilakukan atas kesadaran pribadi untuk meningkatkan kualitas hidup, baik di lingkungan rumah, sekolah, maupun masyarakat.

Dalam seminar ini, M. Lukito, memaparkan tujuh langkah utama yang dapat diterapkan oleh siswa dan guru di lingkungan sekolah. Sekolah merupakan tempat berkumpulnya banyak orang, sehingga penerapan PHBS sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit, menciptakan lingkungan yang nyaman, serta mendukung proses belajar mengajar. “Dengan menerapkan PHBS, kita dapat membangun generasi yang sehat dan produktif,” ujar M. Lukito, dalam pembukaannya. 7 Langkah PHBS di SMAN 2 Tegal di antaranya mencuci tangan dengan sabun, membuang sampah pada tempatnya, mengonsumsi makanan bergizi, melakukan aktivitas fisik berolahraga secara teratur, menjaga kebersihan toilet, tidak merokok, memeriksakan kesehatan secara berkala.

Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 WIB dengan paparan yang diberikan M. Lukito yang disertai dengan contoh nyata dan sesi tanya jawab interaktif. Para siswa tampak antusias mengikuti acara ini, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan seputar PHBS. Seminar ini dihadiri oleh seluruh siswa kelas X. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap penerapan PHBS di lingkungan sekolah.
Kegiatan “7 Langkah PHBS di SMAN 2 Tegal” berhasil memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan seluruh warga sekolah dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. “PHBS bukan hanya tentang kebiasaan individu, tetapi juga tentang menciptakan budaya hidup sehat bersama,” tutup M. Lukito di akhir sesi.